Senin, 26 Maret 2012

Apa sih Tomcat?


Serangga Tomcat juga disebut kumbang rove, semut semai atau semut kayap. Serangga ini tergolong ordo Coleoptera (kelompok kumbang) dengan sub ordo Rove Beetle (kelompok kumbang kecil), famili : Staphylinidae, genus : Paederus, Spesies : Paederus Littorarius.

Seperti di kutip dari sehatnews.com secara morfologis, binatang ini memiliki panjang sekitar 1 cm, badan berwarna orange dengan bagian bawah abdomen dan kepala berwarna gelap. memiliki sepasang sayap namun tersembunyi. Sepintas mirip semut dan bila merasa terancam akan menaikkan bagian perut (abdomen) sehingga nampak seperti kalajengking.

“Ada 622 spesies yang menyebar di seluruh dunia. Spesies di Indonesia yang menyebabkan dermatitis adalah Paederus peregrines. Pernah dilaporkan menimbulkan wabah dermatitis di Australia, Malaysia, Srilangka, Nigeria, Kenya, Iran, Afrika Tengah, Uganda, Argentina, Brazil, Perancis, Venezuela, Ecuador dan India,” ujar Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan RI Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE

Tempat yang lembab dan tanaman, seperti padi dan jagung merupakan wilayah yang paling disukai. Mereka termasuk salah satu predator wereng. Serangga ini merupakan kelompok serangga pertanian, sebagai Predator dari hama pertanian seperti wereng dan lainnya.

Tetapi dalam 3-4 tahun terakhir telah dilaporkan adanya gangguan kesehatan pada manusia berupa gatal-gatal yang didahului oleh gejala berupa panas/ iritasi, bintik-bintik, gatal, berair dan menimbulkan bekas hitam pada kulit.

Habitat lingkungannya berupa tambak liar dan ada sedikit semak-semak. Sebenarnya serangga tersebut bersifat kosmopolitan, artinya berada dimana-mana dan suka daerah yang lembab, bisa di lantai tanah maupun lantai keramik juga bisa.

Beberapa penyakit yang ditimbulkan pada manusia antara lain Dermatitis Contact Irritant, akibat racun “paederin” (C25 H45O9N) yang ada di dalam badan, kecuali sayap. Dermatitis terjadi bila bersentuhan secara langsung dengan serangga ini, atau secara tidak langsung misalnya melalui handuk, baju atau barang lain yang tercemar racun paederin.

Secara klinis gejala kulit yang kena racun yang biasanya di wilayah kulit terbuka dalam waktu singkat akan terasa panas. Setelah 24-48 jam akan muncul gelembung pada kulit dengan sekitar berwarna merah yang menyerupai lesi akibat terkena air panas atau luka bakar.

Pada kasus yang jarang tidak menimbulkan gejala kulit yang berarti. Perlu dipastikan bahwa tidak ada riwayat terkena bahan kimia atau luka bakar. Lesi pada mata menyebabkan conjunctivitis dan disebut dengan Naerobi’s Eye.

Untuk mengatasinya, lakukan pengobatan sebagaimana pengobatan dermatitis contact irritant. “Jika ditemukan serangga ini, jangan dipencet, agar racun tidak mengenai kulit. Masukkan ke plastik dengan hati-hati, terus buang ke tempat yang aman. Segera beri air yang mengalir dan sabun pada kulit yang bersentuhan dengan serangga ini. Pastikan serangga ini tidak ada lagi, untuk mencegah pertambahan lesi di kulit, dan kompres kulit dengan cairan antiseptik dingin, bila sudah timbul lesi seperti luka bakar. Bila berlanjut maka sebaiknya berobat ke fasilitas kesehatan terdekat,” ujar Tjandra.


Sumber: D-Roni


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Games Online

Taxi Truck

Play free Games - a game from Driving | Racing Games