Mie instan memang makanan praktis yang sudah tidak diragukan lagi rasanya. Rasa mie instan memang sesuai selera masyarakat Indonesia, tinggal buka bungkusnya rebus sebentar maka jadilah mie instan yang siap dimakan. Kenyang, enak, praktis dan murah kan.
Eits nanti dulu kita pastinya sudah mengeetahui bahwa terlalu banyak mengkonsumsi mie instan menimbulkan banyak efek negatif terhadap tubuh kita dikarenakan mie instan mengandung pengawet dan penyedap rasa. Baca juga mitos dan fakta tersembunyi dibalik mie instan
Selain karbohidrat mie instan juga tak memiliki kandungan yang cukup vitamin, mineral dan serat yang amat bermanfaat bagi tubuh. Nah sebetulnya mi instan tak cukup baik nutrisinya untuk keseimbangan tubuh. Zat yang paling berbahaya yang ada dalam mie instan adalah kandungan bahan pengawet, MSG (monosodium glutamat), dan bahan pewarna makanan yang ada di dalam mi instan. Hal itu diungkapkan oleh dr Patricial Wijaya, seorang dokter ahli kecantikan seperti yang dikutip dari Kompas Female.
Menurut dokter ahli kecantikan ini kandungan bahan-bahan b
erbahaya ini diperoleh dari proses pengolahan sampai proses pengawetannya. Memang selama ini banyak yang mengatakan bahwa air rebusan mie saat pertama memasak harus dibuang agar menghilangkan kandungan pengawet namun menurut dokter ini zat itu tidak akan hilang.
Namun tentunya akan lebih baik jika kita membuang air rebusan mie pertama dikarenakan akan mengeluarkan minyak dan zat-zat kimia yang terkandung didalamnya. Zat-zat pengawet akan berkurang sedikit pada saat air rebusan pertama tersebut dibuang. Makan mie instan bukanlah tak boleh namun tentunya tak boleh mengkonsumsinya secara rutin. Mie instan memiliki efek jangka panjang seperti halnya gangguan pencernaan, konstipasi sampai kanker pencernaan jika dikonsumsi terus menerus.
Mi instan adalah makanan yang mudah dibuat, mudah ditemukan, dan cepat untuk disajikan. Makanan ini juga menjadi makanan favorit banyak orang. Selain mudah dibuat, rasa mi instan juga enak. Tapi apa benar air rebusan mi instan itu berbahaya? Banyak orang yang mengatakan kalau air rebusan mi instan harus dibuang. Pasalnya air tersebut berbahaya bagi kesehatan manusia. Air rebusan mi instan yang keruh ditengaraih mengandung bahan kimia dari mi instan yang larut saat direbus. Itulah sebabnya banyak orang yang memilih membuangnya. “Namun yang paling berbahaya adalah adanya kandungan bahan pengawet, MSG (monosodium glutamat), dan bahan pewarna makanan yang ada di dalam mi instan,” ungkap dr Patricia Wijaya, dokter ahli kecantikan dari Beauty Inc. kepada Kompas Female. Menurut Patricia meski air rebusan mi instan dibuang, bahan pengawet dan bahan kimia yang ada tidak akan hilang semua. Warna air rebusan berubah jadi keruh itu diakibatkan dari sisa penggorengan mi instan saat diolah dipabrik. Penggorengan di pabrik dilakukan sampai mi instan kering agar bisa awet. Akibatnya saat direbus, mi instan akan mengeluarkan sisa minyak penggorengan dan membuat air rebusan jadi keruh dan berminyak. “Banyak orang yang mengatakan bahwa air rebusan pertama ini harus dibuang agar pengawetnya hilang. Namun sebenarnya zat pengawet ini tidak akan hilang,” tukas dr Patricia usai peluncuran produk mi instan baru di Swiss Bel Hotel, Jakarta Pusat, Minggu (8/1/2012) lalu. Air rebusan mi instan yang pertama akan mengeluarkan minyak dan zat kimia lainnya yang mungkin saja digunakan untuk membuatnya. Namun, bahan pengawet dan kandungan lain yang berbahaya bagi kesehatan ketika diolah lebih lanjut ini tidak akan hilang 100 persen. Kandungan minyak, bahan pengawet, MSG, dan zat pewarna masih akan tetap menempel pada mi instan meski kadarnya sudah berkurang beberapa persen. Perlu Anda ketahui, penggunaan bahan pengawet tak selamanya membahayakan, karena produsen mi instan tentunya harus mengikuti standar aman yang ditetapkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Namun bahan kimia ini masih berpotensi untuk menyebabkan berbagai gangguan kesehatan bila dikonsumsi secara berlebih. “Efek yang dirasakan memang adalah efek jangka panjang, misalnya gangguan pencernaa, konstipasi, sampai kanker pencernaan, dan lainnya,” tukasnya. Dan bagi kecantikan, bahan kimia itu juga akan berpengaruh tidak baik jika dikonsumsi secara berlebih. Misalnya, penuaan dini, kulit kering dan diet terganggu karena mi instan mempunyai kadar kalori yang tinggi. Kesimpulannya, meski air rebusan mi instan dibuang, bahan kimia yang ada di mi instan tidak akan hilang 100 persen. Tapi, ada baiknya kebiasaan membuang air rebusan mi instan tetap dijalankan agar bisa mengurangi resiko terkena efek negatif. Tapi yang terpenting adalah jangan jadikan mi instan sebagai makanan pokok untuk Anda dan keluarga. Karena mengkonsumsi mi instan secara berlebih itu tidak baik untuk kesehatan
Read more at:
http://ciricara.com/2012/03/28/air-rebusan-mi-instan-harus-dibuang/
Copyright © CiriCara.com
Mi instan adalah makanan yang mudah dibuat, mudah ditemukan, dan cepat untuk disajikan. Makanan ini juga menjadi makanan favorit banyak orang. Selain mudah dibuat, rasa mi instan juga enak. Tapi apa benar air rebusan mi instan itu berbahaya? Banyak orang yang mengatakan kalau air rebusan mi instan harus dibuang. Pasalnya air tersebut berbahaya bagi kesehatan manusia. Air rebusan mi instan yang keruh ditengaraih mengandung bahan kimia dari mi instan yang larut saat direbus. Itulah sebabnya banyak orang yang memilih membuangnya. “Namun yang paling berbahaya adalah adanya kandungan bahan pengawet, MSG (monosodium glutamat), dan bahan pewarna makanan yang ada di dalam mi instan,” ungkap dr Patricia Wijaya, dokter ahli kecantikan dari Beauty Inc. kepada Kompas Female. Menurut Patricia meski air rebusan mi instan dibuang, bahan pengawet dan bahan kimia yang ada tidak akan hilang semua. Warna air rebusan berubah jadi keruh itu diakibatkan dari sisa penggorengan mi instan saat diolah dipabrik. Penggorengan di pabrik dilakukan sampai mi instan kering agar bisa awet. Akibatnya saat direbus, mi instan akan mengeluarkan sisa minyak penggorengan dan membuat air rebusan jadi keruh dan berminyak. “Banyak orang yang mengatakan bahwa air rebusan pertama ini harus dibuang agar pengawetnya hilang. Namun sebenarnya zat pengawet ini tidak akan hilang,” tukas dr Patricia usai peluncuran produk mi instan baru di Swiss Bel Hotel, Jakarta Pusat, Minggu (8/1/2012) lalu. Air rebusan mi instan yang pertama akan mengeluarkan minyak dan zat kimia lainnya yang mungkin saja digunakan untuk membuatnya. Namun, bahan pengawet dan kandungan lain yang berbahaya bagi kesehatan ketika diolah lebih lanjut ini tidak akan hilang 100 persen. Kandungan minyak, bahan pengawet, MSG, dan zat pewarna masih akan tetap menempel pada mi instan meski kadarnya sudah berkurang beberapa persen. Perlu Anda ketahui, penggunaan bahan pengawet tak selamanya membahayakan, karena produsen mi instan tentunya harus mengikuti standar aman yang ditetapkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Namun bahan kimia ini masih berpotensi untuk menyebabkan berbagai gangguan kesehatan bila dikonsumsi secara berlebih. “Efek yang dirasakan memang adalah efek jangka panjang, misalnya gangguan pencernaa, konstipasi, sampai kanker pencernaan, dan lainnya,” tukasnya. Dan bagi kecantikan, bahan kimia itu juga akan berpengaruh tidak baik jika dikonsumsi secara berlebih. Misalnya, penuaan dini, kulit kering dan diet terganggu karena mi instan mempunyai kadar kalori yang tinggi. Kesimpulannya, meski air rebusan mi instan dibuang, bahan kimia yang ada di mi instan tidak akan hilang 100 persen. Tapi, ada baiknya kebiasaan membuang air rebusan mi instan tetap dijalankan agar bisa mengurangi resiko terkena efek negatif. Tapi yang terpenting adalah jangan jadikan mi instan sebagai makanan pokok untuk Anda dan keluarga. Karena mengkonsumsi mi instan secara berlebih itu tidak baik untuk kesehatan
Read more at:
http://ciricara.com/2012/03/28/air-rebusan-mi-instan-harus-dibuang/
Copyright © CiriCara.com
Mi instan adalah makanan yang mudah dibuat, mudah ditemukan, dan cepat untuk disajikan. Makanan ini juga menjadi makanan favorit banyak orang. Selain mudah dibuat, rasa mi instan juga enak. Tapi apa benar air rebusan mi instan itu berbahaya? Banyak orang yang mengatakan kalau air rebusan mi instan harus dibuang. Pasalnya air tersebut berbahaya bagi kesehatan manusia. Air rebusan mi instan yang keruh ditengaraih mengandung bahan kimia dari mi instan yang larut saat direbus. Itulah sebabnya banyak orang yang memilih membuangnya. “Namun yang paling berbahaya adalah adanya kandungan bahan pengawet, MSG (monosodium glutamat), dan bahan pewarna makanan yang ada di dalam mi instan,” ungkap dr Patricia Wijaya, dokter ahli kecantikan dari Beauty Inc. kepada Kompas Female. Menurut Patricia meski air rebusan mi instan dibuang, bahan pengawet dan bahan kimia yang ada tidak akan hilang semua. Warna air rebusan berubah jadi keruh itu diakibatkan dari sisa penggorengan mi instan saat diolah dipabrik. Penggorengan di pabrik dilakukan sampai mi instan kering agar bisa awet. Akibatnya saat direbus, mi instan akan mengeluarkan sisa minyak penggorengan dan membuat air rebusan jadi keruh dan berminyak. “Banyak orang yang mengatakan bahwa air rebusan pertama ini harus dibuang agar pengawetnya hilang. Namun sebenarnya zat pengawet ini tidak akan hilang,” tukas dr Patricia usai peluncuran produk mi instan baru di Swiss Bel Hotel, Jakarta Pusat, Minggu (8/1/2012) lalu. Air rebusan mi instan yang pertama akan mengeluarkan minyak dan zat kimia lainnya yang mungkin saja digunakan untuk membuatnya. Namun, bahan pengawet dan kandungan lain yang berbahaya bagi kesehatan ketika diolah lebih lanjut ini tidak akan hilang 100 persen. Kandungan minyak, bahan pengawet, MSG, dan zat pewarna masih akan tetap menempel pada mi instan meski kadarnya sudah berkurang beberapa persen. Perlu Anda ketahui, penggunaan bahan pengawet tak selamanya membahayakan, karena produsen mi instan tentunya harus mengikuti standar aman yang ditetapkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Namun bahan kimia ini masih berpotensi untuk menyebabkan berbagai gangguan kesehatan bila dikonsumsi secara berlebih. “Efek yang dirasakan memang adalah efek jangka panjang, misalnya gangguan pencernaa, konstipasi, sampai kanker pencernaan, dan lainnya,” tukasnya. Dan bagi kecantikan, bahan kimia itu juga akan berpengaruh tidak baik jika dikonsumsi secara berlebih. Misalnya, penuaan dini, kulit kering dan diet terganggu karena mi instan mempunyai kadar kalori yang tinggi. Kesimpulannya, meski air rebusan mi instan dibuang, bahan kimia yang ada di mi instan tidak akan hilang 100 persen. Tapi, ada baiknya kebiasaan membuang air rebusan mi instan tetap dijalankan agar bisa mengurangi resiko terkena efek negatif. Tapi yang terpenting adalah jangan jadikan mi instan sebagai makanan pokok untuk Anda dan keluarga. Karena mengkonsumsi mi instan secara berlebih itu tidak baik untuk kesehatan.
Read more at:
http://ciricara.com/2012/03/28/air-rebusan-mi-instan-harus-dibuang/
Copyright © CiriCara.com
Mi instan adalah makanan yang mudah dibuat, mudah ditemukan, dan cepat untuk disajikan. Makanan ini juga menjadi makanan favorit banyak orang. Selain mudah dibuat, rasa mi instan juga enak. Tapi apa benar air rebusan mi instan itu berbahaya? Banyak orang yang mengatakan kalau air rebusan mi instan harus dibuang. Pasalnya air tersebut berbahaya bagi kesehatan manusia. Air rebusan mi instan yang keruh ditengaraih mengandung bahan kimia dari mi instan yang larut saat direbus. Itulah sebabnya banyak orang yang memilih membuangnya. “Namun yang paling berbahaya adalah adanya kandungan bahan pengawet, MSG (monosodium glutamat), dan bahan pewarna makanan yang ada di dalam mi instan,” ungkap dr Patricia Wijaya, dokter ahli kecantikan dari Beauty Inc. kepada Kompas Female. Menurut Patricia meski air rebusan mi instan dibuang, bahan pengawet dan bahan kimia yang ada tidak akan hilang semua. Warna air rebusan berubah jadi keruh itu diakibatkan dari sisa penggorengan mi instan saat diolah dipabrik. Penggorengan di pabrik dilakukan sampai mi instan kering agar bisa awet. Akibatnya saat direbus, mi instan akan mengeluarkan sisa minyak penggorengan dan membuat air rebusan jadi keruh dan berminyak. “Banyak orang yang mengatakan bahwa air rebusan pertama ini harus dibuang agar pengawetnya hilang. Namun sebenarnya zat pengawet ini tidak akan hilang,” tukas dr Patricia usai peluncuran produk mi instan baru di Swiss Bel Hotel, Jakarta Pusat, Minggu (8/1/2012) lalu. Air rebusan mi instan yang pertama akan mengeluarkan minyak dan zat kimia lainnya yang mungkin saja digunakan untuk membuatnya. Namun, bahan pengawet dan kandungan lain yang berbahaya bagi kesehatan ketika diolah lebih lanjut ini tidak akan hilang 100 persen. Kandungan minyak, bahan pengawet, MSG, dan zat pewarna masih akan tetap menempel pada mi instan meski kadarnya sudah berkurang beberapa persen. Perlu Anda ketahui, penggunaan bahan pengawet tak selamanya membahayakan, karena produsen mi instan tentunya harus mengikuti standar aman yang ditetapkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Namun bahan kimia ini masih berpotensi untuk menyebabkan berbagai gangguan kesehatan bila dikonsumsi secara berlebih. “Efek yang dirasakan memang adalah efek jangka panjang, misalnya gangguan pencernaa, konstipasi, sampai kanker pencernaan, dan lainnya,” tukasnya. Dan bagi kecantikan, bahan kimia itu juga akan berpengaruh tidak baik jika dikonsumsi secara berlebih. Misalnya, penuaan dini, kulit kering dan diet terganggu karena mi instan mempunyai kadar kalori yang tinggi. Kesimpulannya, meski air rebusan mi instan dibuang, bahan kimia yang ada di mi instan tidak akan hilang 100 persen. Tapi, ada baiknya kebiasaan membuang air rebusan mi instan tetap dijalankan agar bisa mengurangi resiko terkena efek negatif. Tapi yang terpenting adalah jangan jadikan mi instan sebagai makanan pokok untuk Anda dan keluarga. Karena mengkonsumsi mi instan secara berlebih itu tidak baik untuk kesehatan.
Read more at:
http://ciricara.com/2012/03/28/air-rebusan-mi-instan-harus-dibuang/
Copyright © CiriCara.com